Sebelum Memulai, Ketahui 4 Tipe Pelannggan Tas Vintage Ini
Apakah anda sadar bahwa 80% omzet
anda dihasilkan dari 20% pelanggan anda? Itulah yang dinamakan hukum pareto.
Anda harus fokus pada 20% yang menghasilkan 80% omzet anda. Itu artinya anda
fokus kepada pelanggan yang membeli produk tas vintage anda. Karena untuk
menunjang produktivitas penjualan tas vintage, diperlukan suatu hal yang
mendukung. Dan hal yang paling utama itu adalah pelanggan. Maka supaya anda
tahu siapa yang harus anda fokuskan, anda harus tahu 4 tipe pelanggan dalam
membeli tas vintage ini.
1. Tipe A (Asyik)
Mereka adalah pelanggan yang suka
beli berkali-kali, mengajak teman-temannya, bayarnya tepat waktu, tidak pernah
minta diskon dan lain sebagainya. Pelanggan seperti ini memang memiliki hobi
sejati untuk menjadi kolektor berbagai jenis tas. Selain itu pelanggan tipe ini
juga sering hang out dengan teman-temannya, atau sering mendiskusikan produk
yang dibelinya. Maka market pada pelanggan seperti ini akan terasa mudah untuk
menawarkan tas vintage anda, tentunya dengan teknik WOM Marketing yang
mendukung tipe pelanggan ini.
2. Tipe B (Bagus)
Mereka adalah pelanggan yang suka
beli berkali-kali, bayarnya tepat waktu, tidak pernah minta diskon, tapi
sayangnya jarang mengajak teman-teman nya untuk beli tas vintage di toko anda.
Tipe pelanggan seperti ini cenderung lebih menyukai produk yang hanya dinikmati
oleh sendiri. Selain itu, kebanyakan dari tipe ini memiliki sifat yang tidak
mudah untuk berbaur dengan orang banyak. Tapi dibalik itu semua, tipe ini juga
mendukung anda dalam penjualan tas vintage karena masih memiliki keinginan yang
besar untuk mendapatkan sebuah produk.
3. Tipe C (Cape)
Mereka adalah pelanggan yang suka
beli berkali-kali, tapi jarang ngajak teman-temannya, suka telat bayarnya,
sering minta diskon, dan anggapan lainnya. Tipe pelanggan ini adalah pelanggan
yang hanya ingin memiliki keuntungan besar dengan cara menghemat dari hasil pembelian
produknya. Tapi anda sebagai penjual harus sabar dalam melayani tipe ini dan jika
permintaannya tidak masuk akal, maka lebih baik tinggalkan saja.
4. Tipe D (Dadah)
Mereka adalah pelanggan yang suka
beli, tapi tidak rutin, jarang ngajak teman-temannya bahkan seringkali ngomong
jelek tentang produk anda ke teman-temannya, bayarnya pun suka telat, dan suka
minta diskon gede. Tipe ini sebenarnya sangat mengkhawatirkan untuk kemajuan
bisnis anda. Entah itu menjatuhkan atau tidak, yang jelas anda harus minta
klarifikasi kepada pelanggan yang memiliki tipe ini dan buktikan bahwa apa yang
dikatakannya memang tidak benar.
Jadi, kalau anda ingin menggunakan
hukum pareto, fokuslah hanya pada pelanggan A dan B. Cintai mereka dan
perlakukan mereka dengan Luar Biasa! Kalau yang C dan D, biarkan saja berjalan
apa adanya. Dan jangan buang waktu anda hanya untuk melayani mereka.
Pergi Ke Pusat Belanja Grosir
Beberapa kota besar di Indonesia biasanya memiliki pusat belanja grosir yang menjual berbagai produk termasuk tas. Bagi anda yang tinggal di Jakarta, anda bisa mengunjungi ITC Mangga Dua, pasar Tanah Abang, pasar Senen, dan lain-lain. Sedangkan di Bandung, tas grosir untuk bisnis dropship bisa anda temukan di pasar Baru, pasar Andir, dan pasar Kota Kembang. Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia juga tidak ketinggalan. Kebanyakan orang yang berbelanja di pusat belanja murah Surabaya datang dari pulau Bali. Mereka sengaja datang ke kota ini untuk mencari produk untuk di jual kembali.
Bergabung Dengan Anemone
Kabar gembiranya adalah, anda bisa bergabung dengan Anemone tanpa harus menyimpna deposit atau membeli dengan jumlah tertentu. Begitu anda mendaftar menjadi dropshipper mereka, anda langsung bisa mendapatkan harga tas yang lebih murah dari harga normal. Siapakah Anemone ini? Mereka adalah perusahaan supplier tas tangan pertama yang menawarkan harga termurah. Pengalaman mereka dalam hal dropship tidak perlu diragukan lagi. Untuk pendaftaran, bisa menghubungi nomor dibawah ini.
0 komentar: